Terdengar aneh, tapi itulah yang terjadi pada beberapa waktu lalu, ketika
Fatih Battery si Dokter Aki menemui seorang konsumen baru. Sebut saja mas Anu. Berikut
ceritanya.
Mas Anu datang ke tempat praktek Dokter Aki dan berkata ingin men-cas
akinya yang baru dibeli. Aki yang dibawa adalah aki ukuran 10Ah. Kemudian mas
Anu menanyakan biaya setrum aki untuk aki-nya. Tanpa pikir panjang saya pun
menjawab, cukup sepuluh ribu saja mas. Wah kok mahal mas? Tanya mas Anu. Apa ndak
5000 saja? di sana tadi, di tempat dukun aki cuma 7500 rupiah kok, makanya saya
pindah ke sini. Saya pun menjawab, Kalau mau 5000 ya tidak apa-apa, tapi biaya setrum aki terbaru menurut primbon saya adalah 10.000 rupiah mas.
Perbincangan kurang bermutu pun berlanjut. Mas, kalo membuat alat setrumaki sendiri mahal ndak sih mas? Saya pun mejelaskan, ya tergantung dengan kapasitasnya
mas. Semakin besar kapasitas alat setrum aki, semakin mahal biaya untuk
membuatnya, karena harga komponennya pun semakin mahal. Mas Anu pun semakin terlihat
sedih. Mas, kalau aki motor itu kok bisa nyetrum sendiri ya mas? Kira-kira aki
saya ini (10 Ah) bisa saya setrum pakai motor ndak ya? Dengan tegas saya jawab,
Bisa! (aneh-aneh saja ini mas nya).
Wajahnya terlihat agak sumringah. Trus bagaimana cara setrum aki
menggunakan sepeda motor mas? Gampang saja tho mas Anu. Caranya, sambungkan
kabel-kabel pada aki motor dengan aki anda. Kabel positif dengan positif,
biasanya berwarna merah. Kabel negatif dengan kabel negatif, biasanya berwarna
hitam. Kemudian anda gas motor anda sampai kemudian aki anda ini jadi penuh.
Gitu aja mas Anu. Gampang kan? Mas Anu pun semakin bahagia. Wah, hanya begitu ya
mas? Kalau begitu, saya tidak jadi setrum aki mas, akan saya setrum sendiri
saja pakai motor.
Dan saya pun hanya bisa tersenyum (ini orang, sakit kali ya?). Dan buat anda
semua, jangan pernah mencobanya ya. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment